Kemarahan merupakan bara yang dinyalakan di dalam hati anak
adam, marah bisa membuat orang menyimpang dan menyesatkan dari kebenaran. Marah
adalah fitrah, Imam syafi’i mengatakan bahwa orang yang tidak memiliki rasa
marah sama seperti keledai. Hanya saja sebagai sebuah fitrah, marah juga harus
bisa dikendalikan dengan baik. Marah yang berlebihan adalah racun bagi jiwa dan
tubuh. Tekanan darah tinggi, menurunnya kadar gula dalam darah, sakit
kepala, migrain, sakit jiwa, stroke, merupakan efek samping yang lazim ditemukan
pada seseorang pemarah yang kronis.
Pada saat anda marah,kadar
serotonin dalam otak akan menurun. Akibatnya perilaku agresif dan aktifitas
system syaraf simpatik seperti pernafasan dan denyut jantung menjadi meningkat. Konsentrasi
anda menurun dan keinginan untuk melakukan hal-hal buruk pun menguat. Dalam jangka
waktu panjang, kemarahan dapat membunuh.Orang yang biasa marah sepanjang
hidupnya akan mati 10 tahun lebih muda dari pada seseorang yang dapat
mengendalikan kemarahannya.
Marah juga merupakan pintu masuk
bagi iblis untuk menguasai anak adam. Coba simak sebuah riwayat yang menuturkan
percakapan antara iblis dan nabi Musa a.s .berikut ini:
Iblis:”Wahai
Musa,aku berhutang budi kepadamu, engkau telah memintakan ampun pada Allah
untukku, sekarang aku akan memberikan nasihat padamu. Ingatlah aku dalam tiga
keadaan, agar aku tidak membinasakanmu. Pertama, kalau engkau marah ingatlah
aku. Karena, saat engkau marah, ruh ku berada dalam hatimu dan mataku berada dalam
matamu. Kedua,ingatla aku ketika engkau menghadapi peperangan. Aku datang anak
adam. Aku ingatkan dia tentang anaknya, isterinya, dan keluarganya sehingga ia
meninggalkan medan perang. Dan ke tiga, hindarilah berduaan dengan perempuan yang
bukan muhrimmu. Ketahuilah,pada saat itu aku
akan menjadi utusanmu untuknya, dan menjadi utusannya untukmu”.
Saat marah,kondisi psikologis
seseorang sangat labil, sehingga berpotensi untuk bertindak diluar kendali akal
sehatnya. Pada saat marah, setan akan membangkitkan nafsu amarah didalam
hati, hingga seluruh kejelekan bisa masuk ke dalam diri kita. ”Marah adalah kunci
dari segala keburukan dan kejahatan”,demikian Imam Ja’far Ash Shadiq mengungkapkan.
KEUTAMAAN
MENAHAN MARAH
Banyak sekali keutamaan bagi orang
yang mampu menahan marah. Menurut Ustadz Abbas Aula, kemampuan menahan marah
merupakan salah satu tanda ketaqwaan. Seperti yang terdapat dalam Al-Quran Surah
Ali Imran ayat 134.
”(yaitu)orang-orang yang menafkahkan (hartanya)bbaik diwaktu lapang maupun diwaktu sempit,dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)orang.Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Kemampuan untuk menahan amarah
disaat ada peluang, kesempatan, dan situasi yang memungkinkan kita
mnegumbarnya, merupakan bentuk kebajikan yang tinggi. Orang yang mampu menahan
marah, oleh Nabi Muhammad SAW disebut sebagai orang yang kuat. Beliau
bbersabda:
”Orang yang kuat bukanlah orang yang jago gulat,tetapi (orang yang kuat itu adalah)orang yang mampu menhan dirinya ketika marah” (HR Bukhari,Muslim dan Abu Daud).
Dalam hadits
lain Nabi juga bersabda:
”Barang siapa menahan marah padahal ia mampu melampiaskannya,maka dihari kiamat Allah akan memenuhi hatinya dengan keridhaan”.
Menahan marah, memaafkan, dan berbuat
baik adalah kesatuan nilai yang
mendasari ketakwaan. Menahan marah saja tanpa memaafkan buklan ciri
orang taqwa, melainkan cirri orang pendendam. Menahan marah hanya dapat
disembuhkan dengan memaafkan. Rasulullaah SAW tidak hanya melarang kita
marah, tetapi juga memberi jalan keluar untuk mengatasinya. Ketika amarah
memuncak, kita dianjurkan untuk berwudhu dan menunaikan shalat dua rakaat.
TIPS MENAHAN MARAH
1.Berwudhu
dan shalat sunnah
Berwudhu akan mengurangi panasnya
“bara” amarah didalam hati, dan shalat akan membuat pernafasan jadi lebih pelan
dan tampak rileks. Cara ini ampuh menurunkan tekanan psikologis dan stress.
2.Bahas yang
lugas dan positif
Jika ketidak
adilan terjadi pada anda, tak diragukan lagi pasti marah menggelegak. Jangan
sampai marah itu membuat anda hilang kendali, tetaplah focus dan selektif, gunakan
bahasa yang lugas tapi positif dengan nada suara yang rendah, ini akan membuat
keberatan anda lebih diperhatikan dibandingkan mengungkapkannya dengan nada
tinggi dan keras, apalagi memaki dan menghujat.
3.Memelihara
binatang
Hewan
peliharaan tak menuntut banyak, kecuali makanan dan sedikit perhatian. Namun pada
saat yang sama, dia akan memberikan tuannya sesuatu yang berharga. Jangan anggap
binatang peliharaan tak punya perasaan, mereka itu lebih peka dan mampu memahami
tuannya dengan lebih baik. Memelihara binatang adalah tindakan bagus sebagai
awal anda memperhatikan lingkungan sekitar. Penelitian menunjukkan secara fisik
dan emosi pemilik binatang peliharaan lebih baik ketimbang yang tidak.
4.Mendengarkan
Cobalah
untuk menutup mulut, diam mendengarkan. Terbukti, aksi diam mampu meredam amarah
yang memuncak saat berseteru dengan lawan bicara. Jika saatnya bicara, anda akan
bicara dengan nada lebih bijak dan membuat orang lain belajar pada anda.
5.Tingkatkan
empati
Dengan
melihat situasi dari kaca mata orang lain, anda akan menemukan dan bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Orang
akan lebih menghargai anda.
6.Toleransi
Kata ini
sangat efektif, menerima orang lain seperti apa adanya, bukan ingin menjadikan
mereka sesuai kehendak anda. Di waktu lain, saat anda bicara, akan lebih
didengarkan oleh orang lain. Sebabnya tak lain sikap toleran yang anda tunjukkan
itu.
7.Memaafkan
Memaanfkan, betapapun
luka itu pasti masih membekas didalam hati dan jantung anda, meski secara akal
tampaknya hal yang menyakitkan itu tak mungkin dimaafkan, kenapa tak melepaskan
amarah dengan memaafkan orang yang telah menyakiti hati? Yakinlah, ada semacam
pelepasan beban yang membuat hidup jauh lebih ringhan untuk dijalani.
8.Miliki
sahabat
Seorang
sahabat, orang kepercayaan, dapat memberi dukungan atau bahkan mengasuh
anak-anak saat anda harus pergi. Sahabat juga tempat untuk berbagi, bahkan untuk
hal-hal yang tak dapat kita share ke pasangan. Dengan berbagi, gelagak amarah
menemukan pelepasan sehingga bisa diredakan.
9.Seringlah
tertawa
Amarah dan
humor memang tak sama dalam satu waktu, namun tak ada salahnya menertawakan diri
sendiri saat suasana sedang tak enak. Amarah yang siap keluar bakal mereda jika
anda bisa menganggap tragedi hanyalah banyolan belaka.
10.Lebih
relegius
Jika selama
ini anda tidak aktif dipengajian, kenapa tiidak memulainya? Komunitas spiritual
akan membantu diri kita mencapai prospek filosofi yang positif. Outlook positif
inilah yang nantinya akan mengekang segala kesinisan,amarah,an juga agresi.
Sumber dari
majalah Alia pesona muslimah
0 komentar:
Posting Komentar